NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Jumat, 25 Juni 2010

Selama Ini Kita Mencintai Atau Dicintai


Kita selama ini sering kali memperdebatkan, apakah lebih enak mana dicintai ? ataukah mencintai ?. sejujurnya banyak orang yang berkeinginan untuk dicintai dari pada mencintai. Namun sikap itu merupakan sebuah titik ektrim dari sebuah hubungan, yang mana ada sebagian diuntungkan dengan dicintai dan sebagian lainya harus mencintai. Namun ada sebagian orang yang berpikiran lebih enak untuk mencintai, inipun menurut penulis merupakan sikap tidak seimbang. Dimana orang yang cenderung hanya mencintai tanpa merasa dicintai akan sangat posesif dan sangat curigaan terhadap pasanganya. Dia akan selalu menganggap cintanya adalah sempurna dan harus diperlakukan yang sama cinta juga. Hal ini apabila dalam kondisi yang kurang tepat akan menimbulkan masalah, seperti bila salah satu pasangan ada ketidak cocokan dalam mengambil sikap terhadap suatu masalah maka akan timbul pertengkaran.

Bagaimana dengan opsi yang ketiga, dicintai dan mencintai. Nah…. yang ini bila dilihat sepintas memang merupakan bentuk ideal dari sebuah hubungan, namun apabila tidak dipahami dengan tepat dan bijak, terkadang kita tidak tau harus memulai yang mana dahulu, mencintai dulu baru dicintai, atau dicintai dulu baru mencintai?.

Dicintai dan mencintai sebenarnya merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisah… bila dianggap ingin memiliki cinta yang ideal. Namun yang perlu disadari adalah, sepereti juga pembahasan kita terdahulu (Komunikasi Empatik Melanggengkan Cinta) bahwa untuk dicintai kita terlebh dahulu harus dicintai, namun… untuk dicintai ada syaratnya… apa syaratnya…. seperti dikatakan Mario Teguh… Cinta memang datang pada orang yang memang pantas untuk dicintai … nah selama ini apakah kita sudah melakukan hal-hal yang membuat kita pantas untuk dicintai seseorang. Apakah kita selalu ramah, santuh, murah senyum, berpikir positif dan selalu berempati pada pasangan kita. Bila kreteria di atas sudah terpenuhi dalam diri kita, penulis sangat yakin 1000 persen bahwa kita sangat..sangat pantas untuk dicintai. Namun ada saja yang mengatakan bahwa ”Saya sudah melakukan hal tersebut mengapa saya merasa belum dicintai”. Saudaraku dengan berpikir demikian tanpa sadar kita sebenarnya bukanlah orang yang pantas untuk dicintai. Karena orang yang pantas untuk dicintai tak pernah berpikir demikian ..negatif thingking… baca edisi Cinta Dan Rasa Ingin Memiliki.

Orang pantas untuk dicintai selalu menlakukan kebaikan untuk pasanganya, atau untuk semua orang yang ada dimuka bumi ini tanpa ingin berbalas/ tanpa pamrih, sehingga rasa sayang yang tulus ihlas itulah yang akan berbuah dicintai.

Sekarang kita mencontoh saja seseorang yang sangat mulia yang sikap hidupnya sangat dicintai semua orang…. siapa lagi kalau bukan Muhammad Rasulullah… sekarang siapa yang tidak jatuh hati dengan kepribadian demikian… jawabanya…. tak ada yang tak suka, semua orang menyukai kepribadian Muhammad. Jadi apabila kita merasa sudah melakukannya dan belum juga dicintai, mungkin disitu kita perlu melakukan koreksi terhadap perasaan kita itu, apakah itu perasaan yang benar-benar jujur ataukah hanya persaan nafsu ingin dicintai.

Simpulan… jadi mencintai dan dicintai bukanlah perdebatan yang harus di tonjolkan, hal tersebut hanya membuat hubungan kehilangan arah, yang harus dilakukan adalah… pantas dan tidak pantaskah kita dicintai… itu saja

Tidak ada komentar: